Geeniuss. Merefleksikan diri dengan merenung - Apakah sekarang anda sedang galau dan merasa sedang hilang motivasi dalam menjalani kehidupan? Jangan resah, insyaallah disini ada sebuah cerita yang akan memutar kembali semangat yang dulu pernah sempat tertanam dalam hati.
Diceritakan pada sebuah novel yang berjudul “What Do You Want To Life” ada dua orang perempuan yang bersahabat. Mereka bersahabat dari kecil, namun dua orang tersebut mempuyai karakter yang berbeda. Sebutlah mereka dengan nama A dan B.
A terlahir dari keluarga sederhana, ia mempunyai karakter disiplin, hidupnya tertata dengan rapi, segala sesuatunya telah dipertimbangkan dan diperhitungkannya dari jauh-jauh hari untuk mewujudkan cita-citanya. Keluarganya pun mendukung kinerjanya dan bahagia dengan yang diperolehnya. Kini ia akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi favorit.
Sedangkan B, terlahir dari keluarga yang serba ada, namun dengan segala fasilitas yang tersedia membuat B malas dalam menyelesaikan studinya, ia sering mendapatkan nilai yang jelek dalam mata kuliah, jejaknya jauh tertinggal dari A, kehidupannya glamor dan senang berbelanja sana sini.
Hingga pada suatu ketika, B mengajak A untuk shopping. B janji dia yang akan mentraktir semua yang ingin dibeli oleh A. mereka pun mengobrol dengan tanpa henti.
Tiba-tiba dalam perjalanan, ketika B sedang menyetir mobilnya, A bertanya “ B kamu selalu melakukan apapun yang kamu sukai, tidak fokus belajar, senang berbelanja, sebenarnya apa yang kamu inginkan dalam hidup ini?
Serentak B pun diam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh A. pikirannya kosong dan menanyakan lebih dalam dan dalam lagi pada otak dan hatinya, sebenarnya apa yang ingin ia capai? Apa yang dia inginkan? Semua hening tanpa suara sedikitpun.
Hingga terdengarlah suara jeritan A, yang melihat B mengendarai mobilnya keluar jalur lintasan. Hingga pada akhirnya A dibawa kerumah sakit dan diberitahukan bahwa nyawanya sudah tidak dapat diselamatkan. Rasa bersalah dan penyesalan yang dirasakan B, sangatlah besar.
Mengapa tidak aku saja yang nyawanya diambil? Mengapa harus A.? ia sudah dengan baik menata kehidupannya, menata kebahagiaan keluarganya. Dan keluarganya pun menggantungkan kehidupannya kepada A. kenapa harus aku yang selamat? Seiring dengan berjalannya waktu B terus mencari jawaban apa yang sebenarnya dia inginkan, setelah beberapa lama dari kejadian itu, ia ingin membuktikan pada A, ingin A lihat bahwa yang dia inginkan dalam hidup ini adalah menjadi seorang penulis.
Kita hidup dengan membawa bekal suatu ilmu untuk dapat bertahan hidup dalam dunia ini. Dengan mengunggulkan bakat kitalah, kita akan mampu bertahan menjalani kehidupan. Jika kita tidak memikirkan apa yang ingin kita kerjakan dari sejak dini atau kita tidak memikirkannya dari sekarang.
Maka, bagaimana kelak kita akan dapat bertahan hidup? Bagaimana cara kita membiayai semua urusan dunia yang penuh dengan transaksi materi? Bagaimana? Sebaiknya mulai dari sekarang, ambillah penamu, secarik kertasmu dan rancang semua hal yang ingin kamu lakukan untuk menjalani kehidupan ini.
Karena dunia ini terus berputar, kita tercipta karena sebelunya kita itu tiada, kita sakit karena sebelumnya kita sehat, kita tua karena sebelumnya kita muda, dan kita akan tiada, karena kita sebelumnya ada. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita tahun depan, lusa atau bahkan besok.
Oleh karena itu, kita harus sesegera mungkin menata kehidupan dengan baik dari sekarang.
Karena sebenarnya kita sedang didekati oleh kematian yang tidak tahu akan dilaksanakan kapan. Semoga kita selalu menjadi orang yang selalu memberikan senyuman kepada orang di sekeliling kita, agar hidup kita barokah dan tidak sia-sia. Amin :)
Diceritakan pada sebuah novel yang berjudul “What Do You Want To Life” ada dua orang perempuan yang bersahabat. Mereka bersahabat dari kecil, namun dua orang tersebut mempuyai karakter yang berbeda. Sebutlah mereka dengan nama A dan B.
A terlahir dari keluarga sederhana, ia mempunyai karakter disiplin, hidupnya tertata dengan rapi, segala sesuatunya telah dipertimbangkan dan diperhitungkannya dari jauh-jauh hari untuk mewujudkan cita-citanya. Keluarganya pun mendukung kinerjanya dan bahagia dengan yang diperolehnya. Kini ia akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi favorit.
Sedangkan B, terlahir dari keluarga yang serba ada, namun dengan segala fasilitas yang tersedia membuat B malas dalam menyelesaikan studinya, ia sering mendapatkan nilai yang jelek dalam mata kuliah, jejaknya jauh tertinggal dari A, kehidupannya glamor dan senang berbelanja sana sini.
Hingga pada suatu ketika, B mengajak A untuk shopping. B janji dia yang akan mentraktir semua yang ingin dibeli oleh A. mereka pun mengobrol dengan tanpa henti.
Tiba-tiba dalam perjalanan, ketika B sedang menyetir mobilnya, A bertanya “ B kamu selalu melakukan apapun yang kamu sukai, tidak fokus belajar, senang berbelanja, sebenarnya apa yang kamu inginkan dalam hidup ini?
Mari Merenung.jpg |
Hingga terdengarlah suara jeritan A, yang melihat B mengendarai mobilnya keluar jalur lintasan. Hingga pada akhirnya A dibawa kerumah sakit dan diberitahukan bahwa nyawanya sudah tidak dapat diselamatkan. Rasa bersalah dan penyesalan yang dirasakan B, sangatlah besar.
Mengapa tidak aku saja yang nyawanya diambil? Mengapa harus A.? ia sudah dengan baik menata kehidupannya, menata kebahagiaan keluarganya. Dan keluarganya pun menggantungkan kehidupannya kepada A. kenapa harus aku yang selamat? Seiring dengan berjalannya waktu B terus mencari jawaban apa yang sebenarnya dia inginkan, setelah beberapa lama dari kejadian itu, ia ingin membuktikan pada A, ingin A lihat bahwa yang dia inginkan dalam hidup ini adalah menjadi seorang penulis.
Kita hidup dengan membawa bekal suatu ilmu untuk dapat bertahan hidup dalam dunia ini. Dengan mengunggulkan bakat kitalah, kita akan mampu bertahan menjalani kehidupan. Jika kita tidak memikirkan apa yang ingin kita kerjakan dari sejak dini atau kita tidak memikirkannya dari sekarang.
Maka, bagaimana kelak kita akan dapat bertahan hidup? Bagaimana cara kita membiayai semua urusan dunia yang penuh dengan transaksi materi? Bagaimana? Sebaiknya mulai dari sekarang, ambillah penamu, secarik kertasmu dan rancang semua hal yang ingin kamu lakukan untuk menjalani kehidupan ini.
Karena dunia ini terus berputar, kita tercipta karena sebelunya kita itu tiada, kita sakit karena sebelumnya kita sehat, kita tua karena sebelumnya kita muda, dan kita akan tiada, karena kita sebelumnya ada. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita tahun depan, lusa atau bahkan besok.
Oleh karena itu, kita harus sesegera mungkin menata kehidupan dengan baik dari sekarang.
Karena sebenarnya kita sedang didekati oleh kematian yang tidak tahu akan dilaksanakan kapan. Semoga kita selalu menjadi orang yang selalu memberikan senyuman kepada orang di sekeliling kita, agar hidup kita barokah dan tidak sia-sia. Amin :)
Tag :
Inspirasi
0 Komentar untuk "Merefleksikan diri dengan merenung"
Silakan berkomentar sesuai dengan isi postingan. Berkomentarlah dengan positif dan membangun. Mohon untuk tidak menyertakan link aktif. Terimakasih