Latar Belakang Micro Teaching
MicroTeaching atau Pembelajaran Mikro pertama kali dikembangkan di Universitas Standford pada tahun 1960, pada saat itu dilakukan eksperimen pembelajaran mikro yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatihan pada guru dalam mengajar, dengan kata lain bahwa Micro Teaching dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan dasar mengajar bagi seorang guru atau pendidik.
Mengapa demikian? Proses pembelajaran itu bersifat kompleks, terdapat beberapa komponen dalam proses pembelajaran diantaranya tercapainya kompetensi yang diharapkan, siswa perlu menguasai materi dan bahan ajar, penerapan metode pembelajaran pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, untuk menunjang komponen-komponen tersebut diperlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas calon guru dan guru dalam keterampilan mengajar melalui Micro Teaching.
Lantas apa itu Micro Teaching?
Micro berarti kecil, sempit, atau terbatas, sedangkan Teaching berarti mengajar. Sehingga Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang diperkecil, disederhanakan atau dipersempit. Artinya dalam proses mengajarbeberapa komponen sepertiwaktu, jumlah siswa, bahan ajar, dan media pembelajaran itu dipersempit.
Meski demikian akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada seorang calon guru maupun guru dalam mengajar.
Menurut Kazu (1996) dalam Bilen, Micro Teaching adalah implementasi proses pembelajaran pada kondisi terkontrol yang berfokus pada keterampilan model pelatihan guru dalam mengajar dengan bantuan alat-alat untuk mengajar.
Sedangkan menurut Mc. Laughlin dan Moulton (1975) dalam Sukirman menjelaskan bahwa “Micro Teaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation”.
Pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan / keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran.
Jadi, pada intinya Micro Teaching merupakan suatu pendekatan atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan atau kompetensi penampilan dalam mengajar.
MicroTeaching atau Pembelajaran Mikro pertama kali dikembangkan di Universitas Standford pada tahun 1960, pada saat itu dilakukan eksperimen pembelajaran mikro yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelatihan pada guru dalam mengajar, dengan kata lain bahwa Micro Teaching dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan dasar mengajar bagi seorang guru atau pendidik.
Mengapa demikian? Proses pembelajaran itu bersifat kompleks, terdapat beberapa komponen dalam proses pembelajaran diantaranya tercapainya kompetensi yang diharapkan, siswa perlu menguasai materi dan bahan ajar, penerapan metode pembelajaran pada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, untuk menunjang komponen-komponen tersebut diperlukan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas calon guru dan guru dalam keterampilan mengajar melalui Micro Teaching.
Sumber Gambar : arwave.blogspot.com |
Lantas apa itu Micro Teaching?
Micro berarti kecil, sempit, atau terbatas, sedangkan Teaching berarti mengajar. Sehingga Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang diperkecil, disederhanakan atau dipersempit. Artinya dalam proses mengajarbeberapa komponen sepertiwaktu, jumlah siswa, bahan ajar, dan media pembelajaran itu dipersempit.
Meski demikian akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada seorang calon guru maupun guru dalam mengajar.
Menurut Kazu (1996) dalam Bilen, Micro Teaching adalah implementasi proses pembelajaran pada kondisi terkontrol yang berfokus pada keterampilan model pelatihan guru dalam mengajar dengan bantuan alat-alat untuk mengajar.
Sedangkan menurut Mc. Laughlin dan Moulton (1975) dalam Sukirman menjelaskan bahwa “Micro Teaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation”.
Pembelajaran mikro pada intinya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan / keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran.
Jadi, pada intinya Micro Teaching merupakan suatu pendekatan atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan atau kompetensi penampilan dalam mengajar.
Tag :
Pendidikan
0 Komentar untuk "Micro Teaching (Pembelajaran Mikro)"
Silakan berkomentar sesuai dengan isi postingan. Berkomentarlah dengan positif dan membangun. Mohon untuk tidak menyertakan link aktif. Terimakasih